JT – Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen untuk mengembangkan perpustakaan di masjid-masjid di seluruh Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat. Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, menyampaikan hal ini dalam keterangannya pada Selasa di Jakarta.
Menurut Kamaruddin, sekitar 845 perpustakaan masjid telah terdaftar di Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam (ELIPSKI). Namun, jumlah ini masih tergolong kecil dibandingkan dengan total 307 ribu masjid dan 375 ribu mushala yang terdaftar di Kemenag.
Baca juga : Harapan Terakhir Oposisi di Tangan PKS dan PDIP
"Kita perlu mendata berapa persen masjid kita yang memiliki perpustakaan dan berapa banyak orang yang sudah mengunjunginya," ungkapnya.
Saat ini, ELIPSKI menyediakan sekitar 4.000 judul buku dalam perpustakaan masjid digital yang dapat diakses oleh masyarakat. Kamaruddin menambahkan bahwa identifikasi terkait buku-buku yang dibutuhkan masyarakat masih perlu dilakukan untuk memastikan ketersediaan sumber rujukan yang berkualitas.
Program ini ditargetkan untuk menjangkau masjid di pelosok Indonesia, yang sering kali mengalami kendala dalam menyediakan bahan bacaan bermutu. Kemenag berharap perpustakaan masjid dapat berfungsi sebagai pusat pengetahuan yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga : Mendag: HET Minyakita akan Naik Minggu Depan
"Kami berkomitmen untuk terus memperluas dan memperkaya koleksi perpustakaan masjid di seluruh Indonesia, baik melalui pengadaan buku fisik maupun digital yang berkualitas," tambahnya.
Kamaruddin juga mendorong perwakilan Kantor Wilayah Kemenag dan pengelola perpustakaan masjid untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perpustakaan daerah, penerbit buku, dan komunitas literasi, untuk memenuhi kebutuhan perpustakaan.