JT – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, mengungkapkan keyakinannya bahwa tawuran di Jakarta dapat dicegah dengan pemasangan kamera pengawas (CCTV) di setiap lingkungan RT/RW. Ia menyatakan, dengan adanya CCTV, pihak berwenang dan masyarakat dapat melakukan pengawasan secara langsung terhadap potensi tindakan kekerasan dan kriminalitas lainnya.
"Jika kita sudah memiliki CCTV di setiap RT/RW, di sekolah-sekolah, dan tempat-tempat publik, maka rencana tawuran dapat diawasi secara langsung," kata Pramono saat ditemui di Kwitang, Jakarta, Kamis (3/10).
Baca juga : Pemilih Difabel Bisa Minta Pendamping pada Hari Pemungutan Suara Pilkada Jakarta
Pramono menegaskan bahwa pemasangan CCTV bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Ia berharap kolaborasi antara masyarakat dan aparat penegak hukum dapat meningkatkan pengawasan dan mengurangi tingkat kriminalitas, termasuk peredaran narkoba dan perundungan (bullying) di lingkungan sekitar.
"Maka, pemerintah seharusnya bertanggung jawab untuk memasang CCTV di RT/RW, agar pengawasan dapat dilakukan bersama-sama oleh masyarakat," ujarnya.
Merujuk pada kajian yang dilakukan pada tahun 2017, Pemprov DKI Jakarta membutuhkan sekitar 70 ribu titik CCTV untuk mencapai pengawasan yang ideal. Namun, hingga pertengahan tahun 2024, pemasangan CCTV oleh Pemprov DKI Jakarta baru terealisasi di 747 titik. Penyebaran titik CCTV tersebut mencakup Jakarta Pusat sebanyak 180 titik, Jakarta Barat 160 titik, Jakarta Utara 75 titik, Jakarta Timur 160 titik, dan Jakarta Selatan 172 titik.
Baca juga : Polisi Ringkus Pencopet yang Beraksi di Acara HUT TNI di Monas
Pramono Anung merupakan salah satu dari tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Minggu, 22 September 2024. Dua pasangan calon lainnya adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1 dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut 2.