JT - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, telah melakukan uji kelaikan terhadap perlintasan tidak sebidang berupa kolong/terowongan di Stasiun Batutulis, yang merupakan bagian dari pembangunan jalur Bogor-Sukabumi yang telah memasuki tahap akhir. Uji coba ini penting dilakukan sebelum terowongan tersebut dioperasikan untuk masyarakat.

Proyek ini merupakan bagian dari paket Pembangunan Perlintasan Tidak Sebidang JPL.10 dan Penataan Stasiun Batutulis, yang didanai oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat (BTP Bandung).

Penjabat Wali Kota Bogor, Hery Antasari, menjelaskan bahwa uji coba "underpass" dilakukan sebelum Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dikeluarkan. Ia menekankan bahwa setelah terowongan berfungsi, tanggung jawab pemeliharaan akan beralih ke pemerintah daerah, sehingga kolaborasi dengan pihak kepolisian sangat penting dalam memastikan keamanan dan kelancaran arus lalu lintas.

Hery juga menyoroti pentingnya mencermati alur perlintasan yang akan dilalui oleh berbagai jenis kendaraan, termasuk kendaraan besar, untuk mencegah masalah yang mungkin timbul di kemudian hari.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Atep Budiman, menyatakan bahwa tim uji kelaikan jalan akan menyampaikan beberapa catatan, terutama mengenai persimpangan geometri yang telah diuji dengan dua kendaraan besar jenis bus. Ia berharap rekomendasi dari hasil uji ini dapat segera dikeluarkan agar jalan dapat segera diakses oleh masyarakat.

Atep juga menekankan pentingnya antisipasi terhadap aliran drainase di area tersebut, yang menjadi perhatian karena terowongan terletak di bawah jalan dan mengalir dari tiga sumber, yaitu Cipaku, Batakal, dan Batutulis. * * *