JT - Jumlah bayi yang lahir di Korea Selatan pada Juli meningkat dengan selisih terbesar dalam 12 tahun ketika negara tersebut sedang berjuang untuk mengatasi perubahan demografis yang suram akibat tingkat kelahiran yang sangat rendah dan penuaan yang cepat.
Menurut data yang ditunjukkan oleh Statistik Korea pada Rabu (25/9), sebanyak 20.601 bayi lahir pada Juli, naik 7,9 persen atau 1.516 bayi dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga : Kantor Media Gaza: 490 Anak Tewas dalam 20 Hari Akibat Serangan Israel
Rekor pada Juli tersebut menjadi peningkatan terbesar sejak 2012, ketika terdapat penambahan kelahiran bayi sebanyak 1.959 bayi di negara tersebut.
Pertumbuhan tersebut terjadi karena semakin banyak pasangan yang melangsungkan pernikahan dari paruh kedua 2022 hingga paruh pertama 2023 setelah menunda pernikahan pada tahap awal pandemi COVID-19.
Namun, selama tujuh bulan pertama 2024, jumlah bayi yang lahir turun 1,2 persen menjadi 137.913 di tengah penurunan angka kesuburan.
Baca juga : Presiden Abbas Perkuat Kepemimpinan Palestina dengan Kunjungan ke Gaza
Tingkat kesuburan total yang berarti rata-rata jumlah perkiraan kelahiran seorang perempuan sepanjang hidupnya, mencapai rekor terendah sebesar 0,71 pada kuartal kedua 2024.
Angka tersebut jauh di bawah standar 2,1 kelahiran per perempuan yang diperlukan untuk mempertahankan populasi yang stabil tanpa imigrasi.