JT - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menegaskan bahwa upaya menggenjot investasi telah memberikan hasil positif terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi ini, yang tetap stabil.
Dalam pernyataannya di West Java Investment Summit (WJIS) 2024 di Bandung, Bey menyebutkan bahwa perekonomian Jawa Barat tumbuh sebesar 4,95 persen pada kuartal kedua 2024.
Baca juga : Masyarakat Banten Antusias Ikuti Mudi Gratis
“Stabilitas ini sebagian besar didorong oleh sektor investasi, yang tumbuh sebesar 1,40 persen,” jelasnya.
Lonjakan investasi ini berdampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, meningkat dari 119.866 pekerja pada semester pertama 2023 menjadi 185.967 pekerja pada paruh pertama 2024. Bey menyatakan, “Angka-angka ini menunjukkan hubungan langsung antara realisasi investasi dan penciptaan lapangan kerja.”
Realisasi investasi di Jawa Barat juga melonjak dari Rp103,6 triliun pada semester pertama 2023 menjadi Rp128,32 triliun pada semester pertama 2024, mencerminkan daya tarik provinsi ini dan keberhasilan dalam menciptakan iklim investasi yang baik.
Baca juga : BPBD Jabar: Waspada Cuaca Ekstrem saat Pergantian Tahun
Bey memastikan bahwa peningkatan investasi ini berkontribusi langsung pada penciptaan lapangan kerja, menegaskan pentingnya investasi dalam pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Ia juga menekankan bahwa perkembangan ekonomi bukan hanya sekadar angka, melainkan tentang meningkatkan kualitas hidup dan membuka peluang untuk masa depan yang lebih baik.
Sejak 2010, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat stabil di angka 5-6 persen, dengan pendapatan per kapita berkisar antara 2.300 hingga 2.500 dolar AS.