JT - Kepolisian meluncurkan program "Gembok Kamtibmas" sebagai langkah preventif untuk menekan angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang sering terjadi di Jakarta Barat. Program ini merupakan respons terhadap keluhan warga yang sering kehilangan motor.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Polisi M Syahduddi, mengungkapkan bahwa peluncuran program ini ditandai dengan pembagian 80 gembok kepada para ketua RW di Kecamatan Tamansari. Pembagian gembok ini merupakan salah satu upaya pencegahan kejahatan, khususnya pencurian kendaraan.
Baca juga : Pramono Anung: CCTV di Setiap RT/RW Solusi Cegah Tawuran di Jakarta
"Program ini kami laksanakan sebagai bentuk respons atas keluhan warga yang kerap kehilangan motor," kata Syahduddi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Program ini telah berjalan sejak beberapa hari lalu. Dalam pelaksanaannya, petugas dari Polsek Metro Tamansari, termasuk Bhabinkamtibmas, telah memasang gembok pada kendaraan yang terparkir di area rawan, terutama di pinggir jalan. Pemilik kendaraan dapat menghubungi petugas melalui nomor yang tertera pada stiker untuk membuka gembok kembali.
Syahduddi menambahkan bahwa pihaknya juga akan membagikan gembok-gembok tambahan kepada pengurus wilayah seperti ketua RW. Setiap RW akan mendapatkan 10 gembok dan stiker untuk melaksanakan kegiatan "Gembok Kamtibmas" di wilayah masing-masing.
Baca juga : Stok Pangan Jakarta Selama Ramadhan dan Lebaran Aman
"Dengan 'Gembok Kamtibmas' ini, kami berharap bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memasang gembok pengaman melindungi kendaraan mereka dari potensi pencurian," ujar Syahduddi.
Kapolsek Metro Tamansari, Kompol Adhi Wananda, melaporkan bahwa program ini telah menunjukkan hasil positif dalam menurunkan angka pencurian kendaraan bermotor di wilayah Tamansari. Dalam tiga bulan terakhir sejak uji coba program ini, angka curanmor yang biasanya mencapai 25-26 kasus per bulan kini turun menjadi 10-15 kasus.