JT - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang yang melanda Aceh dan Sumatera Utara selama dua hari terakhir. Kecepatan angin mencapai 25–30 knot atau setara 55,56 kilometer per jam.
"Labilitas lokal yang kuat mendukung terbentuknya awan cumulonimbus, yang mengakibatkan pergerakan angin menjadi kencang," ujar Ida Pramuwardani, petugas Subdivisi Prakiraan Cuaca BMKG, Rabu (18/9).
Baca juga : KCIC Pastikan Operasional Kereta Cepat Whoosh Kembali Normal Setelah Evakuasi Benda Asing
BMKG sebelumnya telah menyosialisasikan peringatan dini terkait cuaca ekstrem tersebut, yang berlaku pada 13–19 September 2024. Cuaca ekstrem ini juga dipengaruhi oleh bibit siklon 98W di Laut Tiongkok Selatan, yang membawa angin dengan kecepatan 30 knot dan tekanan pusat sistem 996 hPa.
Akibat angin kencang, sejumlah bangunan di Aceh mengalami kerusakan, termasuk rumah, fasilitas olahraga, dan sekolah. Salah satu insiden tragis terjadi di SD Negeri 62 Cot Mesjid, Banda Aceh, di mana seorang siswa bernama Syakir Arkan meninggal dunia setelah tertimpa plafon yang roboh.
BMKG juga memperingatkan bahwa cuaca ekstrem ini berpotensi terus berlangsung hingga Sabtu (21/9), dengan wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat sebagai area terdampak. Faktor tambahan seperti aktivitas gelombang Rossby Ekuator dan Kelvin di wilayah utara Sumatera turut mempengaruhi pertumbuhan awan hujan.
Baca juga : Khofifah Soroti Peran Penting Transportasi Publik di Gerbangkertosusila
BMKG telah melaporkan kondisi ini kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk disesuaikan dalam agenda Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang saat ini berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara. Penutupan resmi PON XXI dijadwalkan pada Jumat (20/9) di Sumatera Utara. * * *