JAKARTA TERKINI - Militer Korea Selatan mengungkapkan bahwa perangkat pengatur waktu (timer) pada beberapa balon yang membawa sampah dari Korea Utara diduga menyebabkan kebakaran di negara tersebut. Pernyataan ini muncul di tengah serangkaian kebakaran yang terjadi akibat balon-balon sampah yang jatuh di wilayah Korea Selatan.
Pada Senin, petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api yang melahap atap sebuah gudang di Paju, 27 kilometer barat laut Seoul. Api tersebut diduga disebabkan oleh balon sampah dari Korea Utara yang mendarat di area tersebut.
Baca juga : Wapres Meninggal, Presiden Umumkan Masa Berkabung Nasional Tiga Pekan
Juru bicara Kepala Staf Gabungan, Letkol Lee Chang-hyun, menjelaskan bahwa beberapa balon dari Korea Utara dilengkapi dengan perangkat pemanas yang dirancang untuk melepaskan sampah setelah waktu tertentu. Jika balon mendarat di permukaan tanpa melepaskan sampahnya dengan benar, sampah tersebut dapat menimbulkan risiko kebakaran.
“Kami percaya ada kemungkinan terjadinya kebakaran ketika kawat pemanas diaktifkan untuk memisahkan balon dari muatannya,” kata Letkol Lee dalam pengarahan rutin. “Penyebab pasti kebakaran tersebut sedang diselidiki oleh otoritas terkait.”
Lee juga menegaskan kebijakan militer yang melarang penembakan balon-balon tersebut, mengingat potensi risiko kerusakan yang lebih besar dari puing-puing balon yang bisa terjadi jika ditembak jatuh.
Baca juga : WHO Terbitkan Informasi Cepat tentang Obat Pencegah Tuberkulosis (TBC)
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Jeon Ha-kyou, menambahkan bahwa militer saat ini bekerja sama dengan polisi untuk merumuskan langkah-langkah pencegahan guna meminimalkan kerusakan dari balon-balon tersebut.
Sejak akhir Mei, Korea Utara telah meluncurkan ribuan balon yang membawa sampah ke arah Selatan sebagai bentuk pembalasan terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim melintasi perbatasan oleh pembelot dan aktivis Korea Utara di Korea Selatan.