DECEMBER 9, 2022
JAKARTA

Psikolog: Biaya Hidup dan Trauma Pengasuhan Picu Gangguan Mental di Jakarta

post-img

JAKARTA TERKINI - Psikolog dan pengurus pusat Himpunan Psikologi Indonesia (PP HIMPSI), Samanta Elsener, M. Psi., Psikolog, mengungkapkan bahwa tingginya biaya hidup dan trauma pengasuhan menjadi penyebab utama gangguan kesehatan mental di Jakarta. Hal ini disampaikannya saat dihubungi di Jakarta pada Selasa (03/9).

Samanta menjelaskan bahwa selain biaya hidup yang tinggi, jarak antara tempat tinggal dan kantor yang jauh juga berpotensi menimbulkan masalah fisik. "Hal ini dapat meningkatkan risiko stres, kelelahan kerja (burnout), depresi, kecemasan, hingga penurunan performa kerja," ujarnya.

Baca juga : Legislator DKI: Tap Water Perlu Dipasang di Gedung Pemerintah dan Sekolah

Lebih lanjut, Samanta menambahkan bahwa trauma akibat pola pengasuhan, pelecehan, perundungan (bullying), serta beban ekonomi seperti hutang dan tanggung jawab sebagai generasi sandwich, turut berkontribusi terhadap gangguan kesehatan mental. "Berbagai faktor tersebut menjadi penyebab meningkatnya masalah kesehatan mental di Jakarta," tambahnya.

Samanta juga menekankan bahwa sekadar terapi bicara (talk therapy) tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan mental yang kompleks ini. Ia berharap program-program yang disediakan oleh pemimpin Jakarta ke depan dapat lebih komprehensif dalam mengatasi isu kesehatan mental.

"Solusi yang dibutuhkan oleh warga Jakarta adalah bagaimana mengatasi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara. Hal ini sangat berpengaruh terhadap indeks kualitas hidup dan tingkat kebahagiaan masyarakat secara psikologis," kata Samanta.

Baca juga : Komisi A DPRD DKI Minta Pemprov Sediakan APAR di Tiap RT

Di sisi lain, Psikolog Klinis Kasandra Putranto menambahkan bahwa depresi dan kecemasan adalah masalah kesehatan mental yang dominan di Jakarta. "Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan, kecemasan dan depresi adalah salah satu masalah utama kesehatan mental, terutama setelah pandemi," ujar Kasandra.

Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 1 dari 10 orang di Indonesia mengalami gangguan mental. Selain itu, Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun di Indonesia mengalami gangguan mental emosional, sementara lebih dari 12 juta orang dalam kelompok usia yang sama mengalami depresi.


Tentang Kami

Jakartaterkini.id merupakan transformasi dari Media sosial Instagram Jakarta terkini, yang lahir sejak tahun 2017 silam. Melalui media online kami ingin lebih berkomitmen dalam menghadirkan beragam informasi yang lebih luas, komprehensif dan faktual.

Kami berfokus menjadi media lokal Jakarta yang terkini, sesuai dengan tag line kami, Informasi terkini di Jakarta. Dibawah naungan JTN Media kami terus beradaptasi dalam segala aspek sesuai dengan perkembangan sosial terkini. Selain itu kami juga terus melakukan inovasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat memenuhi keinginan khalayak dalam mengakses informasi.

Kami adalah media yang Independent dengan mengedepankan kaidah jurnalistik, disajikan secara berimbang tanpa intervensi.

Bicara Jakarta..?! Jakarta terkini, Informasi terkini di Jakarta, Powered by JTN Media. 

 
Cart