JT - Presiden Joko Widodo menerima penghargaan tertinggi di bidang pangan, Agricola Medal, dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Penghargaan tersebut diserahkan oleh Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu di Istana Negara, Jakarta, Jumat.
"Hari ini kami mempersembahkan penghargaan ini atas keberhasilan kepemimpinan Anda dalam mentransformasikan sistem pangan Indonesia dan memastikan ketahanan pangan dunia," ujar Qu Dongyu di Istana Negara.
Baca juga : Menteri Koordinator Muhadjir Effendy: Kasus Pembakaran Polisi oleh Polwan Sudah Sangat Parah
Qu Dongyu menekankan bahwa pencapaian Indonesia dalam bidang pangan ini sangat berarti di tengah tensi geopolitik dunia yang tinggi dan merupakan simbol kolaborasi kuat antara FAO dan Indonesia.
Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas penghargaan Agricola Medal dari FAO.
"Ini sebuah kehormatan bagi saya. Indonesia sangat menyadari pentingnya kedaulatan dan kemandirian pangan, karena pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa ditunda atau diabaikan," kata Presiden Widodo.
Baca juga : Beban Biaya Penyakit Akibat Rokok Lebih Tinggi dari Pajak Iklan Rokok
Jokowi menegaskan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat. Program ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas pemerintah, terutama di tengah ketidakpastian global.
Presiden menambahkan bahwa Indonesia bersyukur karena sektor pertanian tetap tumbuh 1,7 persen selama pandemi COVID-19 dan pada tahun 2023 menyumbang 12,5 persen dari PDB nasional. Pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi seluruh komponen bangsa dalam memperkuat sektor pertanian.