JT - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan bahwa jenazah dari WNI yang menjadi korban jiwa dalam kebakaran pada 5 Agustus di tengah demonstrasi anti-pemerintah di Bangladesh dapat dipulangkan ke Tanah Air paling awal pekan depan.
Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha menjelaskan bahwa pihaknya dan KBRI Dhaka terus berupaya memastikan kelancaran repatriasi jenazah WNI yang berinisial DU (50) tersebut.
Ia menambahkan, jenazah WNI tersebut dimandikan dan dishalatkan pada Jumat ini.
Baca juga : Kekhawatiran Pemeliharaan Maskapai Berbiaya Rendah Setelah Tragedi Jeju Air
“Jika memungkinkan, kami akan memulangkan jenazah secepatnya, Insya Allah, pada Senin atau Selasa pekan depan,” kata Judha dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan proses repatriasi jenazah DU saat ini masih tertahan kewajiban menyelesaikan administrasi dengan pihak kepolisian, yang saat ini masih berfokus memulihkan keamanan publik.
Pemulangan jenazah juga terkendala belum pulihnya operasional rumah sakit tempat almarhum tersebut dievakuasi akibat kerusuhan.
Sementara itu, Judha mengatakan bahwa KBRI Dhaka memastikan situasi di Bangladesh terpantau berangsur membaik, khususnya usai Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri pada 5 Agustus -yang menjadi tuntutan utama para pengunjuk rasa- dan melarikan diri dari Bangladesh.
Baca juga : Tujuh Warga Palestina Tewas Ditembak oleh Israel Ketika Antre untuk Bantuan
Selain WNI yang meninggal akibat insiden di kota Jashore, semua WNI yang tercatat menetap di Bangladesh dilaporkan dalam keadaan baik dan aman, kata Judha.
Meski demikian, KBRI Dhaka tetap meminta WNI yang masih berada di Bangladesh senantiasa waspada atas keamanan pribadi dan menghindari kerumunan massa di tempat umum.
KBRI Dhaka pun tetap menyiagakan lokasi aman (safe house) yang dapat dituju WNI saat situasi kembali memburuk atau apabila diperlukan, ujar Judha.