JT - Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) yang juga merupakan mahasiswa Program Doktor FKUI dr. Reyhan Eddy Yunus, Sp.Rad, Subsp.NKL(K), M.Sc., mengembangkan model kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk memprediksi kebermanfaatan terapi trombolisis pada pasien stroke.
Penelitian ini merupakan yang pertama di Indonesia, yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menentukan terapi pada pasien stroke sumbatan hiperakut dengan menggunakan data lokal.
Baca juga : Ketua DPR RI Desak Penanganan Kasus Kematian Pelajar SMP di Padang
"Hasil penelitian yang ditemukan membuka peluang baru dalam penanganan stroke dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien serta mengurangi beban sistem kesehatan nasional,” ujar dr. Reyhan dalam keterangannya, Senin.
Melalui disertasi berjudul “Pengembangan Model Kecerdasan Buatan Pembelajaran Mesin untuk Prediksi Keberhasilan Terapi Trombolisis Intravena pada Stroke Iskemik Hiperakut Sirkulasi Anterior dengan Menggunakan CT scan Otak, Data Klinis, dan Laboratorium Darah”.
Reyhan melibatkan 145 sampel untuk pengembangan algoritma pembelajaran mesin. Sampel diambil secara retrospektif berdasarkan registrasi code stroke di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) sejak November 2014 hingga Februari 2023.
Baca juga : Berkat Upaya Preventif, Angka Kecelakaan di Jabar Menurun
Dari keseluruhan sampel, untuk penderita stroke sumbatan hiperakut yang diberikan tatalaksana trombolisis—memiliki data CT scan otak non-kontras, data klinis saat masuk rumah sakit dan 24 jam pasca trombolisis, serta data laboratorium darah yang terkait stroke—diinklusikan dalam penelitian ini.
Variabel data digunakan sebagai masukan uji coba dalam pengembangan model pembelajaran mesin untuk memprediksi kondisi perbaikan klinis pasien pasca terapi trombolisis.