JT - Kementerian Luar Negeri Norwegia pada hari Jumat mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk menunda perjalanan ke Palestina dan wilayah yang diduduki Israel. Peringatan ini dikeluarkan akibat meningkatnya ketegangan dan risiko keamanan di kawasan tersebut.
Dalam pernyataan resmi, kementerian menjelaskan bahwa situasi keamanan di Israel dan Palestina bisa berubah drastis setelah serangan roket dari Lebanon selatan serta pembunuhan pejabat senior Hamas dan Hizbullah di Beirut dan Teheran.
Baca juga : Dua Belas Murid Sekolah di Afsel Tewas Dalam Sebuah Kecelakaan Bus
Kementerian tersebut menilai bahwa tinggal di Jalur Gaza juga sangat berbahaya mengingat peperangan yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.
Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon semakin memanas setelah Israel memulai konflik di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Pasukan Pertahanan Israel dan pejuang Hizbullah terlibat serangan hampir setiap hari di sepanjang perbatasan, yang telah memaksa sekitar 100.000 orang di Lebanon selatan dan 80.000 orang di Israel utara untuk mengungsi.
Serangan udara oleh IDF pada Selasa lalu menargetkan sebuah bangunan di pinggiran selatan Beirut, yang mengakibatkan kematian komandan Hizbullah Fuad Shukr bersama setidaknya empat warga sipil.
Baca juga : Gempa Guncang Istanbul, 236 Orang Terluka Akibat Panik
Selain itu, Kepala Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh di Teheran pada Rabu, dengan Hamas menuduh Israel sebagai pelaku dan berjanji akan membalas tindakan tersebut. Israel belum memberikan komentar resmi terkait laporan kematian Haniyeh.
Peringatan ini mencerminkan kekhawatiran yang mendalam terhadap situasi keamanan yang semakin memburuk di kawasan tersebut. * * *