JT - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk menambah 15 lokasi persimpangan pelikan (pelican crossing) yang ramah disabilitas. Langkah ini merupakan bagian dari program strategis daerah untuk meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
"Kami sudah membangun 15 lokasi persimpangan pelikan. Insya Allah tahun ini kami akan menambah 15 lokasi lagi yang akan dibangun untuk penyeberangan orang yang ramah disabilitas," kata Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Yayat Sudrajat, dalam seminar daring yang diadakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu.
Baca juga : Peningkatan Infrastruktur di RW Kumuh Jakarta Barat
Yayat belum merinci lokasi tambahan tersebut namun menegaskan bahwa persimpangan pelikan merupakan bagian dari upaya strategis untuk mengakomodasi penyandang disabilitas.
Ketua Satuan Pelaksana Sarana dan Prasarana Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas, Yohana Sinambela, menambahkan bahwa feedback dari penyandang disabilitas mengenai kenyamanan dan fungsi persimpangan pelikan saat ini sangat penting untuk pengembangan lebih lanjut.
"Kami ingin memastikan bahwa pelican crossing yang ada saat ini sudah nyaman dan dapat dikembangkan lebih baik ke depan," ujarnya.
Baca juga : Polsek Kelapa Gading Buru Pelaku Pembacokan di Sekitar Mall Artha Gading
Saat ini, total pelican crossing di lima wilayah DKI Jakarta mencapai 138 unit, dengan distribusi sebagai berikut: 12 unit di Jakarta Barat, 33 unit di Jakarta Pusat, 41 unit di Jakarta Selatan, 38 unit di Jakarta Timur, dan 14 unit di Jakarta Utara.
Pemprov DKI Jakarta juga sedang mengembangkan penggunaan touchless pelican crossing, yaitu alat sensor yang menggantikan tombol biasa. Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko penyebaran virus COVID-19 dan penyakit lainnya. Touchless pelican crossing sudah terpasang di beberapa lokasi seperti Bundaran Hotel Indonesia (HI), Tosari, IRTI (Jl. Medan Merdeka Selatan), Kuningan City, Santa Ursula, Kwini, dan Petojo Selatan. * * *