JT - Dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Eliza Miranda, SpDVE, Subsp. D.T, menguraikan gejala infeksi jamur penyebab kurap yang dikenal sebagai dermatofita dalam diskusi daring, Rabu.
Eliza menjelaskan bahwa kurap disebabkan oleh jamur dermatofita yang dapat menginfeksi kulit, kuku, atau kulit kepala. Jamur ini bisa muncul di berbagai area seperti lipatan paha atau selangkangan.
Baca juga : Begini Cara Tepat Merawat dan Mencuci Batik Agar Tahan Lama
“Kurap adalah infeksi jamur pada kulit yang dapat menyebar melalui kebiasaan tidak menjaga kebersihan, seperti sering bertukar pakaian dengan orang lain, bercocok tanam tanpa sarung tangan, atau berjalan tanpa alas kaki,” ungkap Eliza.
Gejala umum kurap termasuk munculnya bercak merah di kulit yang semakin meluas. Bercak tersebut biasanya lebih redup di tengah dan lebih terang di tepi, disertai rasa gatal. Jika tidak diobati, bercak bisa bersisik dan bergabung membentuk pola seperti awan.
Pada kuku, infeksi jamur kurap menyebabkan perubahan warna menjadi kekuningan, hijau, atau hitam, kuku menjadi rapuh, dan permukaan lempeng kuku menjadi lebih tebal dan kasar. Di kulit kepala, kurap dapat menyebabkan kebotakan dengan rambut yang rontok di area tertentu, terkadang disertai bisul dan ruam kemerahan.
Baca juga : Psikolog UI: Peran Kedua Orang Tua Penting untuk Tumbuh Kembang Remaja
Eliza menekankan pentingnya konsultasi dokter jika gejala tersebut muncul. Selain itu, masyarakat diimbau untuk mengidentifikasi dan menghindari sumber penularan, seperti kebiasaan bertukar pakaian atau adanya infeksi pada hewan peliharaan seperti anjing atau kucing.
“Jika hewan peliharaan menunjukkan ciri-ciri seperti rambut rontok atau pitak, ini bisa menandakan infeksi jamur yang bisa menular. Segera obati dan hindari penularan kepada anggota keluarga serta perhatikan kebiasaan sehari-hari,” tambah Eliza. * * *