JT - Mantan Menteri Luar Negeri Malaysia, Rais Yatim, menekankan pentingnya peran ASEAN sebagai badan regional di Asia Tenggara untuk lebih vokal dan proaktif dalam menentukan nasib Palestina di tahun-tahun mendatang.
“ASEAN harus lebih bersuara dan mengambil langkah konkret. Saat ini, tidak ada tindakan nyata yang dilakukan,” kata Rais usai memberikan keterangan pers di sela-sela Kolokium “Koalisi LSM Malaysia: Bebaskan Palestina” di Putrajaya, Senin.
Baca juga : Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama Meksiko
Menurut Rais, jika ada gencatan senjata oleh Israel, hal tersebut seharusnya merupakan hasil desakan dari ASEAN. “Itu tidak pernah dilakukan. Tapi saya harap ke depan akan dilakukan,” tambahnya.
Selain itu, Rais menekankan bahwa ASEAN juga perlu mencari cara untuk membantu rehabilitasi Palestina. Sekretariat ASEAN di Jakarta, menurut Rais, dapat membuat pernyataan setelah mendapatkan masukan dari anggota-anggotanya atau menyelenggarakan sesi khusus untuk membahas dan menyuarakan isu Palestina.
Rais menegaskan bahwa meskipun masing-masing negara anggota memiliki sikap yang berbeda, isu Palestina tetap harus dikemukakan dalam forum menteri luar negeri atau pemimpin pemerintahan.
Baca juga : PM Israel Larang 150 Anak Palestina Berobat ke UAE
ASEAN, yang beranggotakan Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam, diharapkan dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam memperjuangkan hak-hak Palestina di kancah internasional. * * *