JT - Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Farchanny Tri Adryanto menyatakan bahwa vaksin meningitis kini dapat diakses di lebih dari 1.200 fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia yang menyediakan layanan vaksinasi internasional.

"Stok vaksin meningitis di UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi pelaku perjalanan. Calon pelaku perjalanan juga dapat mengakses vaksin di fasilitas kesehatan lain di seluruh Indonesia," kata Farchanny dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat.

Pernyataan ini merespons anggapan bahwa vaksin meningitis sulit diperoleh, terutama di daerah-daerah terpencil, serta kekhawatiran tentang kekosongan stok vaksin di beberapa fasilitas kesehatan yang menyebabkan masyarakat harus menunggu lama.

Farchanny menjelaskan bahwa vaksinasi meningitis meningokokus kini diwajibkan bagi jamaah haji dan umrah, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/A/3717/2024 yang diterbitkan Kemenkes pada 11 Juli 2024. SE ini merupakan tindak lanjut dari Ketentuan Kesehatan untuk Umrah dan Rekomendasi bagi Pelaku Perjalanan ke Arab Saudi.

"UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan telah melaksanakan sosialisasi kepada penyelenggara ibadah haji dan umrah serta jamaah mengenai kebijakan vaksinasi meningitis. Pembinaan juga dilakukan kepada fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan vaksinasi internasional," tambahnya.

Farchanny menginformasikan bahwa ada dua jenis vaksin meningitis yang disetujui oleh Arab Saudi untuk umrah: Quadrivalent (ACYW) Polysaccharide Vaccine yang harus disuntikkan setidaknya 10 hari sebelum kedatangan dengan masa berlaku tidak lebih dari 3 tahun, dan Quadrivalent (ACYW) Conjugated Vaccine dengan masa berlaku dalam 5 tahun terakhir atau setidaknya 10 hari sebelum kedatangan.

"Bukti menunjukkan bahwa ACYW Conjugated Vaccine aman dan efektif untuk mereka yang berusia di atas 55 tahun," ujar Farchanny.