JAKARTATERKINI.ID - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menilai Firli Bahuri sebagai salah satu faktor utama dalam penurunan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Boyamin, kontroversi dan pernyataan Firli Bahuri selama menjabat Pimpinan KPK telah merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga antirasuah tersebut.
Baca juga : Nadiem Sebut Gerakan Merdeka Belajar Upaya Majukan Pendidikan
Drama-drama yang dilibatkannya, termasuk kasus helikopter pulang kampung, telah memengaruhi pandangan publik terhadap KPK.
Boyamin menyebut bahwa perilaku kontroversial Firli Bahuri dimulai saat dirinya menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK. Kasus helikopter pulang kampung, yang melibatkan unsur gratifikasi, konflik kepentingan, dan pelanggaran etik, telah menunjukkan ketidakpatuhan terhadap standar etika dan hukum.
Meskipun Boyamin melaporkan pelanggaran etik ini kepada Dewas KPK, sanksi yang dijatuhkan tidak membuat Firli memperbaiki kinerjanya.
Baca juga : KAI Selamatkan Aset Negara Senilai Lebih dari 1 Triliun, Tertibkan 796.602,89 m² Lahan Sejak Januari 2024
Boyamin menyatakan keprihatinannya terhadap penurunan kinerja KPK sejak revisi Undang-Undang KPK, di mana peran Pimpinan KPK berubah dan menurutnya membawa dampak negatif pada kewenangan lembaga.
Kinerja KPK yang merosot menjadi perbandingan dengan Kejaksaan RI, yang mendapat tingkat kepercayaan publik yang tinggi.