JAKARTATERKINI. ID - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menjalin dialog bersama maskapai dan kepala daerah di wilayah Kediri untuk memastikan kelancaran rencana operasional Bandara Dhoho Kediri.
Pria yang akrab disapan Emil menyambut baik pertemuan tersebut, menganggapnya penting karena melibatkan maskapai yang akan menjadi pengguna utama bandara ini. Dialog tersebut diadakan di Kediri pada Kamis (30/11) malam.
Baca juga : Jasa Marga Pantau Kendaraan di Rest Area Dengan Sistem RAMS
Menurut Emil, kehadiran sejumlah maskapai dalam pertemuan ini memberikan gambaran lengkap tentang strategisnya lokasi Bandara Dhoho dalam menjangkau berbagai kabupaten/kota di wilayah Kediri. Ia menekankan bahwa jangkauan bandara ini mencakup wilayah luas, termasuk Kediri, Nganjuk, Blitar, Tulungagung, Madiun, dan Ponorogo, serta melayani penumpang di wilayah mataraman atau selingkar wilis.
Pembangunan Bandara Dhoho, menurut Emil, telah menjadi harapan lama. Sejak tahun 2016, Bupati dan Wali Kota di wilayah mataraman bersatu tekad memohon kepada pemerintah pusat untuk membuka penerbangan sipil di kawasan mataraman.
Emil mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung pembangunan bandara ini, termasuk Presiden Joko Widodo, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ia menegaskan perhatian khusus Gubernur Khofifah terhadap detail pelaksanaan pembangunan Bandara Dhoho.
Baca juga : KPK Tetapkan Sekjen DPR RI Indra Iskandar sebagai Tersangka Korupsi Pengadaan Rumah Jabatan
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh pemerintah provinsi dan pusat untuk pembangunan bandara ini. Dalam kesempatan tersebut, Emil menambahkan bahwa konektivitas udara di selatan Jawa Timur memiliki nilai strategis yang besar untuk mencapai pemerataan pembangunan, mengurangi kesenjangan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Beliau sangat ingin melihat kawasan selatan Jawa Timur ini diakselerasi pembangunannya, apalagi kalau bukan konektivitas udara. Bandara ini, kalau ditotal seluruh wilayah mataraman ada 13 kabupaten/kota itu mencapai 10 juta penduduk, jadi besar sekali dan sangat layak memiliki bandara," ungkap Emil.