JT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa satu juta anak di Republik Demokratik Kongo (DRC) akan menderita kekurangan gizi akut jika tidak segera dilakukan tindakan menyusul konflik bersenjata dan krisis pengungsian di negara tersebut.
“Jika tindakan segera tidak diambil untuk memenuhi kebutuhan dasar di Kongo, lebih dari satu juta anak akan menderita kekurangan gizi akut,” kata pejabat senior darurat WHO Adelheid Marschang seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu.
Baca juga : Israel Langgar Kesepakatan, Pembebasan Sandera Ditunda
Konflik dan krisis pengungsi menjadi pendorong utama kerawanan pangan di Kongo. Marschang mengutip laporan terbaru yang mendapati 40,8 juta orang menghadapi kekurangan pangan yang serius di negara Afrika itu dengan 15,7 juta orang menghadapi kerawanan pangan yang parah dan risiko malnutrisi serta penyakit menular yang lebih tinggi.
Marschang menuturkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, Kongo telah menghadapi meningkatnya konflik dan kekerasan, yang menyebabkan pengungsian massal, meluasnya penyakit, dan kekerasan berbasis gender, serta trauma mental yang parah, khususnya di bagian timur negara itu.
DRC juga tercatat sebagai negara dengan jumlah orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan tertinggi di seluruh dunia karena 25,4 juta orang terkena dampak.
Baca juga : Vietnam Sesuaikan Jalur Penerbangan Melalui Timur Tengah
“Meskipun demikian, krisis ini masih merupakan salah satu krisis yang paling kekurangan dana,” ucapnya.
Pejabat WHO itu juga menyoroti jumlah total pengungsi yang berjumlah sekitar 7,4 juta dan mengatakan perpindahan massal tidak hanya membebani sistem air dan sanitasi tetapi juga mengakibatkan wabah kolera, campak, meningitis, dan cacar monyet.