Jakarta JT- Presiden Amerika Serikat Joe Biden menggarisbawahi pentingnya kemitraan dengan Vietnam dalam upaya untuk membangun rantai pasok yang aman dan stabil. Pernyataan tersebut muncul setelah pertemuan Biden bersama para pejabat eksekutif perusahaan-perusahaan teknologi AS dengan para pemimpin bisnis Vietnam di Hanoi pada Senin (11/9).
Dalam keterangan resmi dari Gedung Putih, Biden menegaskan bahwa kedua negara sedang mendalami kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk komputasi awan, semikonduktor, telekomunikasi, dan kecerdasan buatan. Bahkan, AS dan Vietnam telah menandatangani nota kesepahaman dalam bidang semikonduktor sebagai bentuk komitmen kerja sama yang lebih erat.
Baca juga : UNRWA Tolak Rencana Trump Terkait Gaza dan Pengusiran Warga Palestina
Biden menekankan pentingnya bantuan Vietnam dalam bidang mineral strategis dan energi bersih. "Kami membutuhkan dukungan Anda untuk bekerja sama dalam sektor-sektor penting ini, serta memanfaatkan peluang dan mengurangi risiko terhadap perekonomian dan keamanan nasional kita," kata Biden.
Selama kunjungannya ke Vietnam, Biden berhasil mencapai sejumlah kesepakatan, salah satunya adalah perjanjian dengan maskapai Vietnam, Vietnam Airlines, untuk pembelian 50 unit pesawat Boeing 737.
AS juga berkomitmen untuk membantu Vietnam dalam pelatihan dan pengembangan tenaga kerja yang berkaitan dengan industri semikonduktor. Biden menegaskan bahwa tujuan utama adalah membangun rantai pasok yang aman, khususnya untuk bisnis kecil. Ini juga merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang terbuka dan bebas bagi kedua negara.
Baca juga : Dubes Sudan ungkap RSF rekrut anak-anak jadi tentara
AS meyakini bahwa Vietnam memiliki potensi besar untuk menjadi pemain penting dalam rantai pasok industri semikonduktor global. Untuk mencapai tujuan ini, kedua negara mengumumkan peluncuran inisiatif pengembangan tenaga kerja semikonduktor, yang akan didukung oleh pendanaan awal sebesar 2 juta dolar AS (sekitar Rp30,75 miliar) dari Pemerintah Amerika Serikat.
Sebelum pertemuan dengan pemimpin bisnis Vietnam, Biden telah mengumumkan peningkatan hubungan kedua negara menjadi kemitraan strategis komprehensif dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong di Hanoi pada 10 September. Hal ini menandai komitmen AS untuk memperdalam hubungannya dengan Vietnam dalam berbagai aspek.