JT - Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K) menyebutkan bagi masyarakat yang memutuskan untuk melakukan vaksinasi Dengue untuk memiliki kekebalan imunitas pada Demam Berdarah Dengue (DBD) maka ia harus memenuhi dosis lengkap dari vaksin tersebut agar bisa efektif.
Ada pun dosis lengkap dari vaksin DBD Vaksin diberikan sebanyak dua dosis dengan jarak waktu tiga bulan.
Baca juga : BRIN Temukan 13 Situs Warisan Geologi Internasional Baru di Kebumen
"Vaksinasi ini harus dilengkapi nggak boleh cuma sekali karena sebenarnya suntikan pertama itu hanya untuk membentuk memori sel, tidak membentuk antibodi tinggi. Sehingga suntikan kedua juga harus dipenuhi tepat waktu," kata Sri dalam diskusi yang berlangsung di Jakarta, Minggu.
Di Indonesia, vaksinasi dengue menjadi salah satu inovasi penanganan penyakit DBD yang telah menjadi penyakit rutin tahunan ditemukan di berbagai daerah secara nasional.
Pada 2024, Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD hingga minggu ke-23 telah mencapai 131.501 kasus di Indonesia.
Baca juga : Kakorlantas: 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
Dari semua kasus itu, provinsi Jawa Barat menjadi yang paling banyak mengalami kasus DBD dengan jumlah 32.761 kasus, disusul provinsi Jawa Timur 19.679 kasus, dan di posisi ketiga disusul dengan DKI Jakarta sebanyak 9.156 kasus.
Sementara itu, dari jumlah kematian tercatat ada 799 orang yang meninggal akibat DBD di minggu ke-23 2024 ini.