JT - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta, Dede Rosyada, mengungkapkan bahwa salah satu hikmah dari berkurban saat Hari Raya Idul Adha adalah mengendalikan unsur kebinatangan dalam diri manusia.
"Ketika kita hedon, berani melampaui regulasi syariat Islam itu sudah jiwa hewan. Maka hari ini, kita potong itu dalam diri kita," ujar Dede Rosyada saat berkhotbah usai Shalat Idul Adha 1445 Hijriah bertema "Semangat Kurban Menumbuhkan Kesalehan Sosial" di Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Baca juga : Banjir Rob Rendam Tiga RT di Jakarta Utara
Dede menjelaskan bahwa Idul Adha menjadi momen bagi manusia untuk diingatkan kembali oleh Allah SWT mengenai nafsu kemanusiaan yang sering kali mempengaruhi diri. Nafsu ini wajar selama sesuai dengan kebutuhan.
"Akan tetapi kalau kita melampaui batas kebutuhan, hanya karena hedonisme keinginan nafsu dan untuk itu kita harus melanggar aturan, maka kita terbawa oleh nafsu hewan dalam diri," katanya.
Menurut Dede, manusia diajak untuk terus mengasah diri melalui ibadah seperti shalat dan menyembelih hewan kurban guna mengingatkan diri jika sudah melampaui batas.
Baca juga : Jumlah Pemudik di Terminal Pulo Gebang Mulai Meningkat, Puncak Arus Mudik Diprediksi 27-28 Maret
"Dan nur Ilahi yang dibawa ruh tidak sanggup mempengaruhi diri karena jarang diasah dengan ibadah, shalat. Sisihkan 5-10 menit habis shalat untuk berzikir, sehingga nur Ilahi terus mengingatkan ketika sudah melampaui batas," tambah Dede.
Pada Shalat Idul Adha di Balai Kota DKI Jakarta tahun ini, Ubaidillah, dosen di Lembaga Bahasa dan Ilmu Al Quran DKI Jakarta, bertindak sebagai imam shalat. Shalat berjamaah dimulai sekitar pukul 06.50 WIB dan diikuti oleh sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, termasuk Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono, perwakilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dan masyarakat sekitar Jalan Kebon Sirih.