JT - Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus menilai salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 adalah kebijakan baru terkait transportasi bagi para jemaah di Muzdalifah. Kebijakan ini diberlakukan sebagai respons terhadap kejadian tahun lalu yang menyebabkan kesulitan bagi jemaah.
"Bagaimana titik drop di Mina, siapa yang mengantar para lansia ke maktab masing-masing, dan bagaimana kendaraan harus keluar untuk tugas lain, semua ini perlu diatur dengan baik," kata Lodewijk dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga : Kemenkeu: Anggaran IKN Rp42,5 Triliun untuk Kualitas Infrastruktur
Lodewijk juga menyoroti pentingnya layanan yang ramah bagi lansia dalam pelaksanaan haji. Menurutnya, sudah ada 20 kendaraan yang menggunakan hidrolik untuk memudahkan lansia naik ke kendaraan.
"Ini langkah baik, namun masih banyak yang perlu diperhatikan, termasuk kebutuhan jemaah difabel," tambahnya.
Selama dua hari terakhir, tim pengawas DPR telah meninjau berbagai aspek penting seperti pemondokan, konsumsi, kesehatan, dan transportasi. Pemantauan tersebut, kata Lodewijk, bertujuan memastikan kelancaran dan kenyamanan jemaah haji Indonesia di tanah suci.
Baca juga : Presiden Tanggapi Masukan Konfederasi Buruh Terkait Iuran Pensiun Tambahan
Lodewijk menekankan bahwa Kementerian Agama perlu mempersiapkan secara matang untuk puncak ibadah haji. Menurutnya, kegagalan dalam pelaksanaan ini akan berdampak negatif pada berbagai pihak.
"Kami harapkan pelaksanaan haji berjalan aman, lancar, dan tertib sesuai harapan pemerintah, DPR, dan keluarga jemaah di Indonesia," ujarnya.