JT - Ratusan keluarga tentara Israel yang saat ini sedang terlibat dalam pertempuran di Gaza pada Selasa (11/6) meminta putra-putra mereka untuk segera meletakkan senjata dan kembali pulang, seperti yang dilaporkan oleh harian Israel Haaretz.
"Dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf Militer Herzi Halevi, kami memberitahu anak-anak kami yang sedang bertempur bahwa mereka harus menghentikan aksinya sekarang, meletakkan senjata mereka, dan pulang ke rumah secepat mungkin," demikian isi surat dari keluarga para tentara tersebut.
Baca juga : Capres Independen Pakistan Tewas Ditembak
Para keluarga tersebut juga menyatakan penolakan mereka terhadap perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza. Mereka juga mengritik keputusan Knesset pada Senin (10/6) yang menyetujui rancangan undang-undang untuk mengesampingkan para pria Ultra-Ortodoks dari wajib militer.
"Adalah tidak masuk akal bahwa RUU seperti ini bisa disahkan ketika para tentara kami dengan berani mempertaruhkan nyawa mereka," tambah mereka dalam surat terbuka tersebut.
RUU tersebut telah disetujui dengan 63 suara mendukung dari total 120 kursi di Knesset. Selanjutnya, RUU ini akan diteruskan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan untuk persiapan tahap kedua dan ketiga sebelum menjadi undang-undang.
Baca juga : PBB: Afghanistan Masih Hadapi Kebutuhan Kemanusiaan yang Tinggi
Jika disahkan, RUU ini akan menurunkan usia wajib militer bagi orang Yahudi Ultra-Ortodoks dari 26 menjadi 21 tahun, dengan harapan untuk secara perlahan meningkatkan jumlah rekruitmen militer dari kalangan tersebut. * * *