DECEMBER 9, 2022
JAKARTA

Pengawasan Penggunaan Air Tanah Penting untuk Cegah Jakarta Tenggelam

post-img
Situasi Diskusi Publik yang mengangkat tema "Jakarta Tenggelam Krisis Air Tanah" di Gedung Pemuda Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (12/6/2024).

JT - Ketua Poros Rawamangun, Rudy Darmanto, menegaskan bahwa pemerintah perlu melakukan pengawasan ketat terhadap penggunaan air tanah di Jakarta guna mencegah penurunan muka air tanah yang bisa menyebabkan Jakarta tenggelam.

"Jika penggunaan air tanah tidak diawasi dan dibatasi dengan ketat, maka penurunan muka air tanah makin tinggi. Dapat dipastikan Jakarta akan cepat tenggelam," kata Rudy di Gedung Pemuda Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu.

Baca juga : Anak Bermain Korek Api Diduga Penyebab Kebakaran di Meruya Selatan

Dalam Diskusi Publik bertema "Jakarta Tenggelam Krisis Air Tanah", Rudy menyebutkan bahwa sejumlah kawasan rumah susun di Jakarta menggunakan air dengan komposisi 30 persen dari PDAM dan 70 persen dari air tanah. Di tengah krisis air Jakarta, penggunaan air tanah sudah seharusnya dibatasi dan diawasi dengan ketat oleh pemerintah.

Direktur Operasional Perumda PAM Jaya, Syahrul Hasan, menjelaskan bahwa perusahaan mengalami kendala dalam memenuhi pasokan air minum bagi warga Jakarta. Kekurangan air bersih mencapai 11 ribu liter per detik dari kebutuhan pasokan air sebesar 31 ribu liter per detik. Selisih kekurangan ini disebabkan oleh keterbatasan optimalisasi air dari Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan, sementara Sungai Krukut baru mulai dikelola tahun ini.

Saat ini, PAM Jaya baru memiliki jaringan perpipaan air bersih yang menjangkau 65 persen warga, dengan kekurangan 35 persen dari total kebutuhan. Syahrul menekankan pentingnya pengelolaan air yang dipengaruhi oleh ketahanan air di sungai-sungai tersebut.

Baca juga : Jakut Evakuasi Sembilan Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang

Pengamat kebijakan publik, Budi Siswanto, menyoroti tingginya penggunaan air tanah untuk kebutuhan gedung-gedung tinggi di Jakarta. Hanya sekitar 200 dari 3.000 hingga 4.000 gedung tinggi yang memiliki izin pengelolaan air bersih. Oleh karena itu, dibutuhkan pengawasan mendalam soal izin pengelolaan air bersih untuk mengatasi masalah krisis air dan menurunnya permukaan tanah.

Pengamat lingkungan, Ferly Sahadat, menambahkan bahwa perlunya Badan Regulasi Air untuk melakukan pengawasan mendalam terhadap pengelolaan air untuk komersial. "Dengan lemahnya pengawasan eksploitasi air tanah, maka bisa dipastikan warga Jakarta akan terus mengalami kerugian yang signifikan," kata Ferly.


Tentang Kami

Jakartaterkini.id merupakan transformasi dari Media sosial Instagram Jakarta terkini, yang lahir sejak tahun 2017 silam. Melalui media online kami ingin lebih berkomitmen dalam menghadirkan beragam informasi yang lebih luas, komprehensif dan faktual.

Kami berfokus menjadi media lokal Jakarta yang terkini, sesuai dengan tag line kami, Informasi terkini di Jakarta. Dibawah naungan JTN Media kami terus beradaptasi dalam segala aspek sesuai dengan perkembangan sosial terkini. Selain itu kami juga terus melakukan inovasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat memenuhi keinginan khalayak dalam mengakses informasi.

Kami adalah media yang Independent dengan mengedepankan kaidah jurnalistik, disajikan secara berimbang tanpa intervensi.

Bicara Jakarta..?! Jakarta terkini, Informasi terkini di Jakarta, Powered by JTN Media. 

 
Cart