JT - Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Sulawesi Selatan (Sulsel), Didi Leonardo Manaba, mengungkapkan bahwa Festival Sulsel Menari telah menarik perhatian sebagai salah satu ajang budaya yang potensial untuk dijual dalam paket wisata di daerah ini.
Dalam pernyataannya di Makassar, Didi Manaba menyatakan harapannya agar industri pariwisata dapat lebih terlibat dalam mendatangkan wisatawan, dengan persiapan yang lebih awal untuk mengintegrasikan acara ini ke dalam paket wisata oleh pihak tours dan travel.
Baca juga : Kunjungan Wisnus ke Kaltim Capai 3,26 Juta pada Semester I 2024
Didi juga menyoroti pentingnya pelaksanaan kegiatan pariwisata dan kebudayaan oleh pemerintah provinsi, yang seharusnya disosialisasikan secara lebih masif kepada pihak travel agent. Ia menegaskan bahwa Festival Sulsel Menari tidak hanya merupakan upaya promosi budaya Sulsel, tetapi juga menjadi pengingat akan kepentingan melestarikan kebudayaan melalui seni tari.
Menurut penjelasan Didi, Festival Sulsel Menari merupakan hasil upaya Dinas Pariwisata provinsi dalam mempromosikan budaya dan mengingatkan pentingnya mempertahankan budaya melalui seni tari.
Di sisi lain, Kadisbudpar Sulsel, Muhammad Arafah, mengungkapkan bahwa Festival Sulsel Menari akan berlangsung di Kawasan Lego-lego, Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, mulai 8 hingga 15 Juni 2024. Setiap harinya, acara ini akan menampilkan penampilan dari empat daerah yang berbeda.
Baca juga : Menparekraf Menggandeng Pengusaha untuk Mengembangkan Potensi Wisata Singkawang
Arafah berharap bahwa Festival Sulsel Menari akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Sulsel, terutama dengan partisipasi 24.000 penari dari 24 kabupaten dan kota di daerah tersebut.
"Sulsel memiliki banyak jenis tarian khas yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten dan kota, serta memiliki banyak sanggar sekitar 1.000 sanggar dengan jumlah anggota sekitar 30 ribu," ujar Arafah.