JT - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan 3 juta keluarga hadir ke program Bina Keluarga Balita (BKB) yang telah diintegrasikan dengan kegiatan posyandu di tahun 2024 dalam rangka menurunkan angka stunting.
“BKKBN memiliki gerakan ayo ikut ke BKB atau posyandu, dengan mengajak keluarga yang memiliki anak usia dini 0-6 tahun untuk hadir dan memantau perkembangan anak dengan kartu kembang anak (KKA) sebagai salah satu langkah menurunkan angka stunting,” ujar Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya pada Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Hemiliana Dwi Putri dalam webinar yang diikuti di Jakarta.
Baca juga : Patroli Baharkam Polri Berhasil Gagalkan Ilegal Fishing
Ia mengungkapkan, capaian gerakan itu terus mengalami peningkatan, dan di tahun 2024, ditargetkan dapat menjangkau 3 juta keluarga.
Ia menyebutkan, berdasarkan Sistem informasi keluarga (Siga) pada April 2024, terpantau sebanyak 1.089.106 keluarga hadir di posyandu, dan sebanyak 1.056.573 anak menggunakan KKA untuk mengukur perkembangannya, mulai dari berat hingga tinggi badan.
Seiring dengan upaya pemenuhan kebutuhan perawatan, pendidikan, dan pengasuhan agar anak berkembang secara optimal, BKKBN juga mengapresiasi 20 ribu kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) yang telah mengintegrasikan pelayanannya dengan kelas ibu hamil, posyandu, pendidikan anak usia dini, atau kegiatan sejenis.
Baca juga : Kemenkes Catat 621 Kematian Akibat DBD pada Pekan ke-17
“Kami juga mengimbau 50 ribuan kelompok kegiatan BKB yang belum terintegrasi agar segera menjadi BKB HI,” katanya.
Untuk mencegah dan menurunkan angka stunting, menurut dia. perlu berbagai inovasi, dan di tingkat pemerintahan, yang paling dekat dengan kelompok BKB atau posyandu yakni di desa atau kelurahan.