DECEMBER 9, 2022
JAKARTA

Pakar: Vaksin Dengue Solusi Preventif untuk Lindungi dari DBD

post-img
Seorang petugas melakukan pengasapan (fogging) di perumahan Ikip, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (3/4/2025). Pengasapan tersebut untuk memberantas nyamuk aedes aegypti dalam upaya mencegah wabah demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan tersebut.

JT - Pakar kesehatan dr Monica Cynthia mengungkapkan bahwa vaksin dengue merupakan salah satu solusi preventif untuk melindungi diri dari demam berdarah dengue (DBD) yang kasusnya di Indonesia mencapai 91.000 sejak awal 2024 dengan 641 kematian.

Dia melalui keterangannya di Jakarta, Kamis, merujuk data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menyatakan vaksin ini memiliki efikasi hingga 80,2 persen untuk pencegahan DBD.

Selain melindungi dari infeksi, vaksin dengue juga mampu mencegah kasus rawat inap akibat virus dengue hingga 95,4 persen. Hal ini menandakan vaksin dengue memiliki peran penting dalam upaya pencegahan kasus DBD di masyarakat.

"Berbagai studi mengatakan antibodi yang ada di dalam vaksin dapat melemahkan virus dengue sehingga menghindarkan pasien dari komplikasi serius yang dapat timbul dari penyakit ini," kata Monica.

Dia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun yang memiliki kondisi sehat serta tidak memiliki alergi vaksin saat dilakukan vaksinasi.

Namun, vaksin dengue tidak disarankan bagi individu yang tengah hamil, mengalami kondisi imunokompromais atau kekebalan tubuh lemah seperti kanker dalam kemoterapi, steroid dosis tinggi, imunodefisiensi primer dan penderita HIV yang tidak dalam terapi ARV.

Setelah melakukan vaksinasi, mungkin akan muncul beberapa efek samping seperti nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, malaise, demam ringan dan lain-lain. "Namun, apabila itu terjadi, masyarakat dapat berkonsultasi dengan dokter," ujar Monica.

Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan vaksin dengue saat ini masih bersifat pilihan atau belum masuk ke dalam kebijakan imunisasi program baik dari pemerintah provinsi maupun pusat. Vaksin ini bisa didapat di beberapa rumah sakit swasta.

Kemudian, mengingat Indonesia sebagai negara tropis yang menjadi habitat ideal bagi nyamuk Aedes Aegypti, maka selain vaksinasi, melakukan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur juga menjadi langkah strategis yang bisa dilakukan masyarakat demi menghindari DBD.

Terkait data kasus DBD di Jakarta tahun ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat terdapat sebanyak 7.142 kasus hingga 14 Mei 2024 dan menyebabkan kematian 15 orang. * * *

Baca juga : Dishub DKI Optimis Penggunaan Kendaraan Listrik Mengurangi Polisi Udara


Tentang Kami

Jakartaterkini.id merupakan transformasi dari Media sosial Instagram Jakarta terkini, yang lahir sejak tahun 2017 silam. Melalui media online kami ingin lebih berkomitmen dalam menghadirkan beragam informasi yang lebih luas, komprehensif dan faktual.

Kami berfokus menjadi media lokal Jakarta yang terkini, sesuai dengan tag line kami, Informasi terkini di Jakarta. Dibawah naungan JTN Media kami terus beradaptasi dalam segala aspek sesuai dengan perkembangan sosial terkini. Selain itu kami juga terus melakukan inovasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat memenuhi keinginan khalayak dalam mengakses informasi.

Kami adalah media yang Independent dengan mengedepankan kaidah jurnalistik, disajikan secara berimbang tanpa intervensi.

Bicara Jakarta..?! Jakarta terkini, Informasi terkini di Jakarta, Powered by JTN Media. 

 
Cart