JT - PBB pada Senin (22/4) mengemukakan bahwa laporan kuburan massal di Gaza sebagai sesuatu hal yang "sangat meresahkan" sehingga menyerukan penyelidikan yang "kredibel" terhadap beberapa lokasi kuburan itu berada.
"Alasan lainnya adalah, jika kita memerlukannya, agar semua tempat ini diselidiki sepenuhnya, dengan cara yang kredibel dan independen," kata Juru Bicara Stephane Dujarric dalam konferensi pers, ketika ditanya tentang penemuan sedikitnya 283 jasad dari kuburan massal di Rumah Sakit Nasser di kota selatan, Khan Younis.
Baca juga : Gempa Guncang Istanbul, 236 Orang Terluka Akibat Panik
Dujarric mengatakan bahwa gencatan senjata diperlukan "untuk mengakhiri konflik" di Gaza, seraya menegaskan kembali perlunya meningkatkan akses bagi pekerja kemanusiaan, menjaga rumah sakit, dan membebaskan sandera.
Sebuah kuburan massal ditemukan di halaman rumah sakit tersebut pada Sabtu, setelah tentara Israel mundur dari kota tersebut pada 7 April menyusul serangan darat selama empat bulan.
Israel melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv telah menewaskan hampir 1.200 orang.
Baca juga : Komandan IRGC tewas dalam serangan rudal di Konsulat Iran di Suriah
Sedikitnya 34.151 warga Palestina sejak saat itu telah tewas, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sementara 77 ribu lainnya luka-luka di tengah kehancuran massal dan kelangkaan kebutuhan bahan pokok.
Baca juga: Mesir, PBB: Israel harus akhiri pelanggaran terhadap warga sipil Gaza