JT - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan bentrok antara oknum anggota Pomal TNI AL dan oknum anggota Brimob di Sorong, Papua Barat Daya, harusnya bisa dicegah jika masing-masing pihak menahan diri dan tidak kebablasan dalam memaknai jiwa korsa.
"Padahal, bentrokan ini seharusnya dapat dicegah dan dapat diselesaikan dengan baik jika tidak ada jiwa korsa yang kebablasan," kata Poengky dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Baca juga : Menhub Setuju Ojek Online Diatur di UU
Informasi yang diperoleh Kompolnas, kata Poengky, insiden tersebut diawali dengan kesalahpahaman, kemudian diperburuk dengan adanya jiwa korsa (l'esprit de corps) dari masing-masing anggota yang terlibat yang kebablasan.
"Tentu saja bentrokan ini sangat memalukan di mata masyarakat," katanya.
Oleh karena, lanjut Poengky, masyarakat pasti berharap akan mendapatkan perlindungan dari aparat TNI dan Polri, tetapi yang terjadi malah keduanya terlibat bentrok.
Baca juga : Polri Amankan Aset Rp36,8 Miliar dari Jaringan Judi Daring Internasional
"Ironis mereka (TNI dan Polri) yang seharusnya melindungi masyarakat malah bentrok sendiri," ujarnya.
Poengky menyebut, dari sisi Kompolnas melihat masalah ini adalah masalah individual dan tidak ada kaitannya dengan institusi.