JT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (BPBD Jatim) sedang melakukan pendataan terkait 14 bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,5. Gempa tersebut berpusat 130 kilometer timur laut Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, menjelaskan kepada wartawan di Surabaya bahwa enam rumah mengalami kerusakan ringan di Kabupaten Gresik, dua sekolah rusak ringan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, dan satu rumah mengalami kerusakan berat di Kabupaten Tuban.
Baca juga : BPKH Salurkan SAR 152,4 Juta untuk Biaya Hidup Jamaah Haji Reguler 2025
Di Kota Surabaya, lima bangunan dilaporkan mengalami kerusakan, termasuk tiga rumah sakit: RSUD dr. Soewandi, Rumah Sakit Jiwa Menur, dan Rumah Sakit Universitas Airlangga.
"Korban sementara tercatat dua orang, satu terkena genteng yang jatuh dari atap rumah dan satu lainnya terkena tembok yang roboh. Keduanya berasal dari Gresik dan Surabaya," ungkap Gatot Soebroto.
Gempa terjadi sejak pukul 11.22 WIB, disebabkan oleh gerakan sesar aktif di Pulau Jawa, dengan getaran terkuat terjadi pada pukul 15.57 WIB, berkekuatan magnitudo 6,5. Tidak ada potensi tsunami dari rangkaian gempa tersebut.
Baca juga : Korlantas Polri Optimistis Operasi Ketupat 2025 Berjalan Lancar
Hingga tadi malam, tercatat lebih dari 60 gempa susulan terjadi. BPBD Jatim terus melakukan pendataan kerusakan dan menyiapkan penanggulangan, termasuk mendirikan tenda pengungsian bagi warga terdampak.
Di RSUA Surabaya, sekitar 160 pasien masih dievakuasi di halaman rumah sakit sebagai langkah pencegahan menghadapi gempa susulan. Mereka telah kembali ke kamar perawatan dengan kewaspadaan yang tetap dijaga hingga ada pengumuman resmi dari BMKG yang menyatakan kondisi aman.