JT - Anggota DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim, memberikan tanggapan positif terhadap upaya menjadikan Jakarta sebagai kota global (global city), meskipun sudah bukan lagi ibu kota, sementara persoalan pengangguran dan pendidikan masih menjadi tantangan yang perlu diselesaikan.
Lukmanul mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk menyelesaikan persoalan pengangguran dan pendidikan terlebih dahulu sebelum mengambil langkah lebih lanjut dalam menjadikan Jakarta sebagai kota global.
Baca juga : GKJ Optimis Pramono-Rano Bisa Atasi Tantangan Jakarta
"Dengan sungguh-sungguh kami mendukung Jakarta sebagai kota global karena itu sebanding dengan New York dan Melbourne. Namun, saya berharap persoalan pengangguran dan pendidikan segera mendapat perhatian karena sudah mendesak," ujar Lukmanul Hakim dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dia mengakui bahwa masalah ketersediaan lapangan kerja dan ketidakmerataan penyebaran sekolah negeri masih menjadi masalah klasik ke depan, namun diyakini bisa diatasi dengan penanganan yang lebih serius.
Lukmanul menyatakan bahwa penyelesaian kedua masalah tersebut sangat penting, terutama saat pemerintah pusat dan Badan Legislasi DPR RI sedang rapat kerja membahas RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca juga : DKI Sediakan Program Khusus Pengembangan UMKM bagi Disabilitas Netra
Berdasarkan data BPS DKI Jakarta Agustus 2023, sekitar 350 ribu warga Jakarta masih belum mendapatkan pekerjaan. Selain itu, berdasarkan data Disdik DKI Jakarta Tahun 2021, masih ada 86 kelurahan yang belum memiliki SMP Negeri dan 168 Kelurahan yang belum memiliki SMA/SMK Negeri di Jakarta.
Hal ini menunjukkan bahwa masalah pengangguran dan pendidikan menjadi persoalan mendasar yang memerlukan perhatian khusus untuk menciptakan SDM unggul di Jakarta.