JT - Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengimbau warga untuk tetap menjaga kesehatan mengingat munculnya cuaca ekstrem yang disebabkan peralihan musim selama Ramadhan 1445 Hijriah.
"Kondisi cuaca yang tidak menentu akibat pancaroba dapat berdampak pada kesehatan. Oleh karena itu, saya harap warga Jakarta lebih memperhatikan kondisi udara dan cuaca sekitar," ujar Heru saat dihubungi di Jakarta, pada hari Senin.
Baca juga : Legislator Minta TransJakarta Sosialisasikan Perubahan Nama Halte
Heru menyebutkan bahwa cuaca ekstrem dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, seperti demam berdarah dengue (DBD) akibat genangan air yang menjadi sarang nyamuk. Untuk mengantisipasi DBD, Heru menjelaskan bahwa langkah-langkah preventif telah diambil dengan melibatkan warga dalam gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Selain itu, pada masa pancaroba, Heru juga menyatakan bahwa curah hujan yang berkurang dapat meningkatkan polusi udara, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Heru mengimbau agar warga memperhatikan kondisi udara dan menghindari keluar rumah saat polusi udara meningkat, kecuali dalam keadaan darurat.
"Jika terpaksa keluar rumah, pastikan untuk menggunakan masker. Pemerintah daerah akan terus mempersiapkan strategi pengendalian pencemaran udara (SPPU) serta berkolaborasi lintas sektor," tambahnya.
Baca juga : DKI Siapkan 290 Kegiatan Pasar Pangan Murah Selama Ramadhan
Lebih lanjut, Heru mengingatkan bahwa masa pancaroba juga dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi saluran pernapasan. Untuk itu, ia menyarankan masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan pedoman "CERDIK", yaitu melakukan cek kesehatan secara berkala, menghindari asap rokok, menjaga kegiatan fisik, menerapkan pola makan sehat dan seimbang, tidur yang cukup, serta mengelola stres.
"Selain itu, penting untuk mengonsumsi multivitamin guna menjaga imunitas," tambah Heru.