JT - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengingatkan masyarakat akan pentingnya vaksinasi lanjutan untuk mencegah komplikasi fatal yang disebabkan oleh penularan COVID-19.
“Virus ini terus berupaya menginfeksi kita. Ketika kita divaksinasi, antibodi kita mungkin habis, sehingga virus berubah-ubah. Dari tipe Wuhan hingga Omicron, semua ini merupakan upaya virus untuk menghindari kekebalan tubuh kita,” ungkap Penasihat Satgas Imunisasi PAPDI, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI, FINASIM, dalam diskusi media di Jakarta, Rabu.
Baca juga : AHY Tegaskan Komitmen Partai Demokrat pada Ajaran Pendiri di HUT Ke-23
Samsuridjal menekankan bahwa vaksinasi terbukti efektif dalam mencegah penularan dan tingkat keparahan penyakit COVID-19 serta komplikasinya, termasuk kematian. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penderita COVID-19 antara lain pneumonia, Sindrom Pernapasan Akut Berat (ARDS), sepsis, gagal ginjal, gangguan kardiovaskular, gangguan neurologis, dan gangguan mental.
“Beberapa penderita COVID-19 juga mengalami komplikasi lain seperti trombosis, kerusakan hati, dan masalah pernapasan kronis,” jelas Samsuridjal.
Dia juga mengungkapkan bahwa terdapat bukti-bukti yang menunjukkan bahwa COVID-19 dapat memicu reaksi autoimun pada beberapa individu, seperti sindrom kelelahan kronis, arthritis reaktif, dan gangguan neurologis autoimun.
Baca juga : Tom Lembong Mulai Hadapi Sidang Perdana Terkait Kasus Korupsi Impor Gula
Selain itu, ada kasus yang melaporkan peningkatan kadar antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri setelah terinfeksi COVID-19, menunjukkan bahwa virus tersebut dapat memicu respons autoimun pada beberapa individu.
“Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara COVID-19 dan reaksi autoimun dengan lebih baik. Jika Anda mengalami gejala autoimun setelah sembuh dari COVID-19, segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengelolaan yang tepat,” tambahnya.