JT - Jumlah pernikahan di Korea Selatan mengalami penurunan sebanyak 40 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, menyebabkan penurunan angka kelahiran di negara tersebut, demikian data pemerintah yang dirilis pada Minggu (3/3).
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Statistik Korea, terdapat 193.673 pernikahan dilaporkan pada tahun lalu, yang merupakan penurunan tajam dari 322.807 kasus pada tahun 2013.
Baca juga : Kardinal AS Robert Prevost Terpilih sebagai Paus Baru
Meskipun jumlah pernikahan pada tahun 2023 sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yaitu 191.690 pernikahan pada tahun 2022, namun jumlah pernikahan tahunan tersebut telah mengalami penurunan selama 11 tahun berturut-turut mulai dari tahun 2012 hingga 2022.
Survei yang dilakukan oleh Statistics Korea menunjukkan bahwa hanya 15,3 persen dari responden yang berusia 13 tahun ke atas yang menganggap "pernikahan adalah suatu keharusan" pada tahun 2022, turun dari angka sebelumnya sebesar 20,3 persen 10 tahun sebelumnya.
Proporsi mereka yang menyatakan "menikah lebih baik" juga mengalami penurunan menjadi 34,8 persen, dari 42,4 persen pada periode yang sama.
Baca juga : Turki dan Mesir Minta Pengakuan Internasional yang Lebih Kuat bagi Palestina
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa lebih dari 30 persen dari responden yang berusia 20-an atau 30-an menyebutkan "kekurangan uang" sebagai alasan mereka tidak menikah.
Sekitar 19 persen dan 14 persen dari mereka yang berusia 20-an dan 30-an mengatakan bahwa mereka "tidak merasa perlu" untuk menikah.