JAKARTATERKINI.ID - Dalam penemuan yang lebih mengkhawatirkan, para peneliti telah mengungkapkan bahwa paparan berkepanjangan terhadap polutan udara partikulat halus (PM2.5) dapat meningkatkan risiko hospitalisasi akibat penyakit kardiovaskular di kalangan orang dewasa atau tua.
Studi di Amerika Serikat yang dipimpin oleh para peneliti dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard T.H. Chan mengungkapkan bahwa ketika paparan kronis terhadap PM2.5 berada antara 7 dan 8 mikrogram per meter kubik (μg/m3) tingkat rata-rata nasional, saat ini risiko rata-rata hospitalisasi akibat penyakit kardiovaskular pada orang tua adalah 3,04 persen setiap tahunnya.
Baca juga : Angka Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi di Indonesia Masih Tinggi
Dikutip dari Medical Daily, Senin, dengan menurunkan tingkat rata-rata tahunan PM2.5 dari 7-8 μg/m3 menjadi di bawah 5 μg/m3, hospitalisasi kardiovaskular secara keseluruhan dapat dikurangi sebesar 15 persen.
Rilis temuan studi ini bersamaan dengan pembaruan teranyar oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) tentang Standar Kualitas Udara Ambien Nasional. Standar yang direvisi bertujuan untuk menurunkan tingkat rata-rata PM2.5 tahunan yang diperbolehkan di negara tersebut dari 12 μg/m3 menjadi 9 μg/m3.
"Waktu dari studi kami tidak bisa lebih kritis lagi, dan implikasinya sangat mendalam. Temuan kami mengkuantifikasi manfaat dari menerapkan kebijakan kontrol polusi udara yang lebih ketat bahkan lebih ketat dari standar baru Badan Perlindungan Lingkungan, yang jauh lebih tinggi daripada standar 5 mikrogram per meter kubik yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia," kata penulis utama Yaguang Wei, peneliti di Departemen Kesehatan Lingkungan.
Baca juga : KAI Wisata Raih Penghargaan Pemesanan Rombongan Terbanyak di Travel Agent Gathering 2024
Temuan tersebut diperoleh setelah menguji catatan rumah sakit dan tingkat paparan PM2.5 dari hampir 60 juta penerima Medicare antara tahun 2000 dan 2016. Para peserta semuanya berusia di atas 65 tahun.
Para peneliti mengembangkan peta prediktif tingkat PM2.5 di seluruh negara dari berbagai sumber data polusi udara dan menghubungkannya dengan kode ZIP tempat tinggal penerima.