JAKARTATERKINI.ID - Dokter syaraf mengingatkan bahwa penyakit hipertensi bisa merusak organ tubuh dan sistem syaraf bertahun-tahun sebelum gejala muncul.
"Tanpa disadari, hipertensi bisa merusak organ selama bertahun-tahun sebelum ada gejala. Apabila tidak diobati, hipertensi dapat menyebabkan disabilitas," kata Dr. Eka Harmeiwaty Sp.S, seorang Spesialis Syaraf dan Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH), dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada hari Jumat.
Baca juga : Catatan Harian Menantu Sinting Mulai Meriahkan Bioskop 18 Juli
Dia menjelaskan bahwa kondisi hipertensi yang tidak tertangani dapat menyebabkan penurunan kualitas organ-organ tubuh, yang pada gilirannya memperburuk kualitas hidup pasien. Kasus yang kompleks dapat bahkan mengakibatkan gangguan kognitif hingga demensia.
"Hipertensi bahkan bisa berujung pada kematian karena kerusakan organ target seperti otak, jantung, dan ginjal," tambahnya.
Menurut Dr. Eka, hipertensi juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada organ lain seperti atrial fibrilasi, infark miokard, dan gagal jantung, selain dampak langsungnya pada sistem syaraf.
Baca juga : Film Big Deal Umumkan Perubahan Jadwal Tayang, Dimajukan Jadi 30 Mei
Dalam konteks kerusakan syaraf, hipertensi dapat memicu Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke minor karena gangguan aliran darah ke otak dalam waktu singkat akibat penyumbatan pembuluh darah.
"Hipertensi ditemukan pada 60-70 persen kasus stroke. Ini karena kerusakan pada dinding pembuluh darah arteri yang memicu atherosklerosis," jelasnya.