JAKARTATERKINI.ID - Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menolak banding yang diajukan oleh Rusia terhadap skorsingnya untuk mengikuti Olimpiade 2024 Paris oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
"Panel CAS yang menangani masalah ini menolak banding dan mengonfirmasi keputusan yang ditentang, dan menemukan bahwa dewan eksekutif IOC tidak melanggar prinsip legalitas, kesetaraan, prediktabilitas, atau proporsionalitas," demikian laporan CAS seperti yang dikutip dari AFP, Sabtu.
Baca juga : Persib Bandung perpanjang kontrak Dedi Kusnandar hingga 2025
Keputusan panel CAS tersebut dianggap final dan mengikat, kecuali jika para pihak terkait memilih untuk mengajukan banding ke Pengadilan Federal Swiss dalam waktu 30 hari dengan alasan terbatas.
Skorsing yang diberikan oleh IOC kepada Komite Olimpiade Rusia (ROC) pada Oktober tahun lalu dipicu oleh pelanggaran terhadap integritas wilayah keanggotaan Ukraina, yang terjadi karena ROC mengakui wilayah yang dianeksasi secara ilegal.
Penangguhan ROC oleh IOC terjadi pada 12 Oktober 2023, setelah ROC memutuskan untuk memasukkan organisasi olahraga regional yang berada di bawah wewenang Komite Olimpiade Nasional Ukraina, yaitu Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia, sebagai anggota di bawah wewenang ROC.
Baca juga : Megawati Ajak Pevoli Putri Indonesia Berkarier di Luar Negeri
IOC menganggap keputusan ROC tersebut melanggar Piagam Olimpiade karena melanggar integritas teritorial NOC Ukraina, seperti yang diakui oleh IOC sesuai dengan Piagam Olimpiade.
ROC menilai keputusan CAS dan IOC sebagai keputusan yang "kontraproduktif dan bermotif politik". Mereka menyatakan bahwa keputusan tersebut merupakan bentuk diskriminasi terhadap warga Rusia dan telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya menjelang Olimpiade di Paris.