JAKARTATERKINI.ID - Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Ferucha Moulanda, Sp.THTBKL, FICS, mengingatkan bahwa asap rokok dapat mengakibatkan iritasi pada nasofaring karena mengandung karsinogen dan berpotensi memicu kanker.
Ferucha menjelaskan bahwa asap rokok berisiko menyebabkan iritasi dari nasal cavity, rongga hidung, hingga nasofaring, bahkan sampai ke pita suara dan paru-paru. Ia menegaskan bahwa dampaknya tidak terbatas hanya pada nasofaring, namun juga dapat melibatkan organ-organ lain.
Baca juga : Reza Rahadian Tampil Klasik Ala 1960-an untuk Peran di Film
Selain faktor rokok, Ferucha menyoroti pentingnya makanan dalam mempengaruhi iritasi pada nasofaring. Makanan yang dibakar, mengandung pengawet, berminyak, atau junk food, dapat memperparah kondisi tersebut.
Dokter tersebut menjelaskan bahwa iritasi yang berkepanjangan pada nasofaring dapat menyebabkan perubahan jaringan, mulai dari kondisi sehat hingga karsinogenesis atau pembentukan sel kanker.
Ferucha juga membahas harapan hidup pasien dengan kanker nasofaring, yang sangat dipengaruhi oleh stadium kanker saat diagnosis. Dia menyebutkan bahwa pasien yang mendapatkan terapi dan pengobatan secara disiplin memiliki harapan hidup yang lebih baik.
Baca juga : Psikolog Klinis: Hindari Menuntut ODGJ untuk Hidup Sempurna Pasca-Pemulihan
Dia menyarankan beberapa langkah pencegahan, termasuk penggunaan alat perlindungan bagi pekerja di pabrik, pola makan sehat, aktivitas fisik, dan gaya hidup seimbang. Aktivitas fisik dianggap penting untuk menjaga fungsi jantung dan pembuluh darah agar tetap baik, sehingga dapat mencegah pembentukan sel kanker.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Tri Juda Airlangga, Sp.THTBKL, Subsp. K(K), Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan dari RSCM, menambahkan bahwa proses pemulihan dari kanker bisa memakan waktu hingga 15 tahun, dan mengingatkan pentingnya untuk berhenti merokok sejak dini untuk memperbaiki kondisi kesehatan.
Bagikan
