Karantina Pertanian: 6.000 ton cangkang sawit siap diekspor ke Jepang
Mamuju, 04/5 (jakartaterkini) - Karantina Pertanian Mamuju Sulawesi Barat menyatakan pihak eksportir hendak mengekspor sebanyak 6.000 ton cangkang sawit ke Jepang.
"Kami telah menerima pihak eksportir cangkang sawit dalam rangka melakukan koordinasi terkait persyaratan teknis karantina yang dibutuhkan untuk ekspor 6.000 ton cangkang sawit itu," kata Kepala Karantina Pertanian Mamuju Agus Karyono di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan pihaknya juga telah memberikan penjelasan terkait persyaratan teknis karantina ekspor cangkang sawit kepada pihak eksportir yang mengaku akan melakukan ekspor melalui Pelabuhan Pasangkayu Sulbar.
Pihak eksportir cangkang sawit tersebut, telah diberikan penjelasan dan pemahaman untuk mengisi permohonan sertifikasi melalui sistem online dan diperlukan tindakan fumigasi sesuai permintaan negara tujuan.
"Ketika persyaratan telah lengkap maka akan diterbitkan phytosanitary certificate, untuk kebutuhan melakukan ekspor cangkang sawit," katanya.
Pihak eksportir, kata Agus, juga mengakui sebelumnya telah melakukan ekspor komoditi lada melalui pelabuhan Makassar Provinsi Sulsel.
Kini, eksportir tersebut akan merintis dan mencoba mencari peluang di Sulbar, dengan mengekspor cangkang sawit melalui Pelabuhan Pasangkayu.
Agus juga menyampaikan bahwa Karantina Pertanian Mamuju telah menyediakan klinik ekspor sebagai wadah diskusi dan bertukar pikiran antara pengguna jasa dan pejabat karantina terkait ekspor komoditas pertanian.
"Karantina Mamuju mendukung penuh setiap ekselerasi ekspor di Sulbar, yang sejalan dengan program Kementerian Pertanian yaitu Gerakan tiga kali lipat Ekspor Pertanian (Gratieks), dan akan membantu pengguna jasa yang ingin melakukan ekspor," katanya.
Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar