JAKARTATERKINI.ID - Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) dr. Semiramis Zizlavsky mendorong masyarakat, terutama orang tua, untuk mendeteksi gangguan pendengaran pada anak sejak dini.
Ia menekankan bahwa deteksi gangguan pendengaran pada bayi bisa dilakukan bahkan sejak usia dua hari, sebelum pulang ke rumah, dengan menggunakan alat khusus yang memeriksa fungsi rumah siput.
Baca juga : Cuci Buah dengan Mesin Pencuci Piring, Apakah Aman untuk Kesehatan?
Meskipun tidak semua rumah sakit memiliki fasilitas untuk mendeteksi pendengaran pada anak, Mira, sapaan akrabnya, menyebutkan pentingnya pendeteksian gangguan pendengaran pada anak pada bulan pertama kehidupannya.
"Gangguan pendengaran sebaiknya terdeteksi sebelum anak menginjak usia tiga bulan, dan jika ada gangguan, anak bisa menggunakan alat bantu pendengaran," ungkapnya.
Mira menekankan pentingnya deteksi sedini mungkin agar anak dapat berkomunikasi secara normal pada usia tiga tahun.
Baca juga : Cerahkan Wajah Anda dengan Rutinitas Pagi dan Malam dari Ahli
Ia juga mengingatkan bahwa infeksi virus seperti rubella, sifilis, herpes, dan cytomegalovirus selama kehamilan dapat menjadi penyebab gangguan pendengaran pada anak.
"Oleh karena itu, pemeriksaan pada trimester pertama kehamilan sangat penting untuk mencegah gangguan pendengaran dan masalah kesehatan lainnya. Pada usia anak sekolah, gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh infeksi yang muncul akibat batuk dan pilek berkepanjangan, serta penggunaan earphone secara berlebihan.