JAKARTATERKINI.ID - Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) memberikan imbauan penting kepada konsumen jamu untuk memperhatikan panduan dalam menyiapkan dan mengonsumsi jamu.
Ketua Umum PDPOTJI, Inggrid Tania, menyoroti bahwa jamu segar seperti empon-empon sebaiknya direbus menggunakan panci berbahan tanah liat, kaca, atau stainless steel.
Baca juga : Ahli Gizi Sebut Penderita Maag Harus Batasi Makan Gorengan
"Pentingnya alat masak yang bersifat netral dan bukan logam berat, karena penggunaan panci berbahan dasar logam berat dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan dengan bahan herbal dalam jamu," katanya.
Inggrid juga memberikan saran mengenai konsumsi jamu, merekomendasikan dua sampai tiga gelas per hari untuk menjaga kesehatan, atau tiga sampai empat gelas per hari untuk membantu proses penyembuhan penyakit.
"Agar tidak melebihi dosis tersebut, karena dapat menyebabkan efek samping seperti nyeri perut, muntah, mual, dan diare," jelasnya.
Baca juga : Ini Tips Berkendara Aman Pakai Mobil Listrik Saat Hujan
Untuk jamu yang telah diproses secara modern menjadi kapsul atau ekstrak, Inggrid menekankan pentingnya memeriksa nomor izin edar produk dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Konsumen juga diingatkan untuk mengecek nomor izin edar produk di laman resmi BPOM guna memastikan keamanan konsumsi.
"Ikuti aturan dosis pada kemasan, tiap merek bisa berbeda. Tidak perlu bingung, karena setiap produsen memiliki ekstraksi, ukuran, dan sumber herbal yang berbeda. Sehingga kalau misalnya sama-sama ekstrak sambiloto dari produsen A atau B, dosis bisa berbeda, tinggal ikuti petunjuk pada kemasan," jelas Inggrid.