JAKARTATERKINI.ID - Toyota Indonesia menghadapi tantangan kinerja ekspor di tengah gempuran disrupsi ekonomi global pada 2023, mulai dari inflasi hingga konflik geopolitik di sejumlah negara.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto mengungkapkan, "Selama tahun 2023, situasi dan kondisi ekonomi global dihadapkan krisis ekonomi untuk memerangi inflasi, hingga konflik geopolitik di sejumlah negara-negara dunia."
Baca juga : KLH Soroti Pentingnya Pengolahan Limbah Baterai Mobil Listrik
Tercatat sepanjang Januari hingga Desember 2023, Toyota Indonesia menyumbang lebih dari 285.000 unit ekspor kendaraan merek T ke 100 negara di kawasan Asia, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, Australia, dan Oceania.
Kinerja positif juga terlihat pada kendaraan elektrifikasi, di mana Kijang Innova Zenix Hybrid mencatatkan hampir 3.000 unit ekspor, dan varian Yaris Cross Hybrid yang baru diluncurkan di pertengahan tahun 2023 berhasil diekspor lebih dari 6.400 unit ke konsumen mancanegara.
Meskipun menghadapi tantangan geopolitik global dan gangguan rantai pasok, Toyota Indonesia tetap berupaya memberikan kontribusi positif bagi ekspor otomotif nasional. Bob Azam, Presiden Direktur PT TMMIN, menyatakan bahwa potensi ekspor kendaraan elektrifikasi Toyota Indonesia pada tahun 2023 mencapai total 9.400 unit.
Baca juga : Produksi Global Toyota Turun 0,6 Persen pada Juli, Penurunan Terkecil dalam Enam Bulan
Toyota Indonesia juga melakukan beragam aktivitas ekspansi, termasuk menambah negara tujuan ekspor ke pasar nontradisional dan diversifikasi model ekspor kendaraan seperti Fortuner Cash Carrier ke Vietnam dan Fortuner Escort ke Palau.
Meskipun ekonomi global dipenuhi ketidakpastian, Toyota Indonesia berharap dapat menjadi salah satu negara penopang dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, berkontribusi pada pemulihan ekonomi. Dengan dukungan Pemerintah dan berbagai stakeholder, Toyota berkomitmen untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor global.
Bagikan
