JAKARTATERKINI.ID - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, tengah menjelajahi peluang kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dalam rangka mempercepat penguatan ekosistem halal di wilayahnya. Dalam pertemuan dengan IsDB yang berlokasi di Jeddah, Arab Saudi, Khofifah menyampaikan rencana kerja sama melalui program *reverse linkage*.
Program *reverse linkage* yang diusung melibatkan sejumlah kegiatan, termasuk pelatihan, pertukaran pengetahuan, transfer keahlian, teknologi, dan sumber daya manusia. Fokus utama dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan standar kualitas produk halal, terutama dari usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Jatim.
Baca juga : Pertamina Dorong UMKM Lokal Melalui SMEXPO Bandar Lampung 2024
"Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memberikan penguatan dan percepatan dalam pengembangan ekosistem halal di Jatim. Sejalan dengan itu, kami juga berupaya mengembangkan produk halal yang dapat diakui secara global," ungkap Khofifah melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya pada Selasa.
Selain fokus pada kualitas produk halal, kerja sama ini mencakup berbagai aspek, termasuk pelatihan bagi juru sembelih sesuai syariat Islam dan medis. Selain itu, langkah strategis juga diambil untuk memasarkan produk halal Jatim ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Pemenuhan kebutuhan jemaah haji dan umrah juga menjadi bagian dari upaya ini.
Khofifah menjelaskan bahwa kerja sama ini akan didukung oleh Serunai Commerce di tingkat bilateral. "Nantinya, akan diberikan dukungan berupa pengetahuan, keahlian, dan potensi investasi oleh Serunai Commerce," tambahnya.
Baca juga : ESDM Umumkan Pemenang Lelang Migas Tahap Pertama 2024, Investasi Capai 19,88 Juta Dolar AS
Adapun tahapan implementasi kerja sama ini direncanakan secara bertahap. Tahap pertama, yang akan dilakukan pada tahun 2024, mencakup intervensi *Reverse Linkage* sebagai fasilitator. Tahap kedua, yang merupakan rencana jangka pendek (2024-2025), melibatkan kerja sama Pemprov Jatim dengan Serunai Commerce untuk meningkatkan kapasitas, dengan potensi pengembangan bisnis bersama atau *joint venture*.
Khofifah menjelaskan bahwa setelah mencapai kapasitas optimal, Serunai Commerce akan memberikan akses ke platform-platform yang dapat menghubungkan ke rantai pasok halal. "Memasuki tahap ketiga adalah rencana jangka menengah dan panjang, yaitu mulai tahun 2025 hingga seterusnya, yang mencakup intervensi *reverse linkage* sebagai fasilitator dan penyedia pendanaan," tuturnya.