JAKARTATERKINI.ID - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi telah mengumumkan dua langkah yang diambil oleh Kementerian Kominfo dalam menangani peredaran hoaks terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di ruang digital Indonesia.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa Kementerian Kominfo secara aktif berupaya mengatasi peredaran hoaks terkait Pemilu 2024 melalui dua langkah utama, yaitu kontra narasi dan pemutusan akses konten hoaks.
Baca juga : Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara Pemilu 2024 di DKI Jakarta Capai 62,55 Persen
1. Kontra Narasi Terhadap Hoaks
Salah satu langkah yang diambil oleh Kementerian Kominfo adalah melakukan kontra narasi terhadap isu-isu hoaks yang dapat meresahkan masyarakat dan berpotensi memecah belah situasi kondusif di tengah masyarakat. Menkominfo Budi Arie Setiadi memberikan contoh salah satu isu hoaks yang telah diatasi melalui kontra narasi, yaitu isu terkait tiga Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang diduga milik warga negara China yang akan digunakan untuk partisipasi dalam Pemilu.
Kontra narasi dilakukan dengan melakukan validasi informasi dan memberikan stempel hoaks pada informasi yang ternyata tidak benar. Informasi tersebut kemudian dipublikasikan melalui berbagai kanal komunikasi resmi Kementerian Kominfo, termasuk media sosial dan situs web resmi.
Baca juga : Bawaslu Tingkatkan Kapasitas Pengawas Jelang Pilgub Jakarta 2024
Menkominfo Budi Arie Setiadi berharap bahwa dengan langkah kontra narasi ini, masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di ruang digital, terutama terkait dengan Pemilu 2024.
2. Pemutusan Akses Konten Hoaks