JT - Wacana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia mengundang beragam respons di kalangan warga Gaza, kata Mea Fransisca, Ketua Tim Emergency Medical Team (EMT) ke-8 MER-C Indonesia yang bertugas di Gaza.
"Ada yang menolak dan ada juga sebenarnya yang menerima pendapat untuk evakuasi tersebut," kata Mea pada acara "Talkshow Problematika Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia" yang diselenggarakan oleh MER-C dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, Rabu (30/4).
Baca juga : Pemimpin G7 Kecam Transaksi Senjata Antara Korut dan Rusia
Menurut Mea, yang baru saja kembali dari Gaza bersama anggota tim medis lainnya, masyarakat Gaza yang antusias menerima wacana itu umumnya berpendidikan tinggi, termasuk mahasiswa kedokteran.
"Tapi itu bisa kita kategorikan hanya sekitar 5 atau 10 persen," katanya.
Sementara masyarakat Gaza yang berusia produktif justru sebaliknya. Mereka menyayangkan jika Indonesia benar-benar mengevakuasi warga Gaza, kata Mea.
Baca juga : Tingkat Kelahiran Korsel Naik untuk Pertama Kalinya dalam 19 Bulan
"Mereka sangat kecewa dengan Indonesia karena mereka merasa ini adalah tanah mereka," ucapnya.
Namun, mereka bisa menerima jika evakuasi ke Indonesia karena alasan medis dan Israel harus menjamin bahwa mereka bisa kembali ke Gaza.