JT - Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) memperkuat kerja sama di sektor hilirisasi industri, energi terbarukan, infrastruktur serta ekonomi digital.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengatakan total investasi Korea Selatan hingga 2023 mencapai 15,4 miliar dolar AS atau Rp260 triliun. Kemudian pada 2024, mencatatkan rekor tertinggi hingga 2,98 miliar dolar AS.
Baca juga : KKP Dorong UMKM Perikanan Maksimalkan Pemasaran Digital
"Ini adalah bentuk kepercayaan, keyakinan bahwa Indonesia bukan hanya tujuan investasi, tetapi juga mitra strategis untuk pertumbuhan jangka panjang," ujar Shinta dalam Korea-Indonesia Business Roundtable di Jakarta, Senin.
Dalam kegiatan ini, Federation of Korean Industries (FKI) dan Apindo melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU), sebagai bentuk komitmen untuk memperkuat hubungan bisnis dan mempromosikan investasi serta perdagangan di sektor-sektor kunci yang menjadi kepentingan bersama.
Shinta mengatakan kedua negara juga mendirikan Korea-Indonesia Business Council. Dewan ini akan menjadi kekuatan multi-stakeholder, menghimpun perusahaan besar, asosiasi sektor dan champion investasi dari kedua negara.
Baca juga : Pertamina Siapkan 1.832 SPBU dan Diskon BBM untuk Pemudik
"Apindo memfasilitasi business matching yang terstruktur, merencanakan co-investment, dan mendorong joint venture di industri hilir, infrastruktur, energi terbarukan, manufaktur dan lainnya," kata Shinta.
Lebih lanjut, kata Shinta, dalam pertemuan ini, Apindo menyoroti kolaborasi yang lebih kuat melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk kemitraan strategis, khususnya pada hilirisasi industri dan EBT.