JAKARTATERKINI.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memperpanjang bantuan pangan dari cadangan beras pemerintah hingga Juni 2024, jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 memungkinkan.
"Nanti bapak ibu ini akan mendapatkan bantuan ini dari Januari, Februari, Maret. Nanti kita usahakan perpanjang lagi April, Mei, Juni, kalau APBN memungkinkan," kata Jokowi saat berdialog dengan masyarakat di Gudang Bulog Kota Serang, Banten, Senin.
Baca juga : Kemendag: Harga Eceran Tertinggi Minyakita Stabil Menjelang Ramadhan
Jokowi mengatakan bahwa pemerintah sedang melakukan perhitungan ulang kemampuan fiskal untuk memastikan kelanjutan bantuan tersebut. Dia menekankan komitmen pemerintah untuk terus berupaya memastikan program pro-rakyat dapat berjalan sesuai harapan.
"Kita akan berusaha agar nanti bisa dilanjutkan April, Mei, Juni," katanya.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menjelaskan bahwa program bantuan pangan ini memiliki dampak yang luas di masyarakat dan menjadi sangat efektif dalam meningkatkan kesejahteraan. Dia menyatakan bahwa saat ini stok Bulog mencukupi untuk melaksanakan program bantuan pangan beberapa bulan ke depan.
Baca juga : Kemenkes Soroti 65 Persen Anak Usia Sekolah Tidak Sarapan
"Saat ini stok Bulog mencukupi untuk penyaluran bantuan pangan yang jumlah penerima manfaatnya mencapai 22 juta kelompok penerima manfaat (KPM) sampai dengan bulan Juni. Kalau kita asumsikan setiap keluarga rata-rata terdiri empat orang maka sudah 88 juta rakyat Indonesia yang merasakan manfaat dari program bantuan pangan ini," katanya.
Presiden juga melakukan pengecekan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan menyalurkan beras bantuan pangan kepada sejumlah KPM di Kota Serang. Bantuan yang diterima mencakup 10 kilogram beras beserta sembako. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan beberapa pejabat lainnya turut mendampingi kegiatan ini.