JT – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa dua pejabat Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan iklan periode 2021 hingga 2023.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengatakan pemeriksaan dilakukan terhadap dua saksi yang berinisial IM dan PB alias IP. Pemeriksaan berlangsung di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Senin (14/4).
Baca juga : Peningkatan Penumpang Udara Domestik Jelang Lebaran 2025, Dipicu Penurunan Harga Tiket
Diketahui, IM adalah Indra Maulana, yang menjabat sebagai Group Head Humas Divisi Corporate Secretary Bank BJB. Sementara PB alias IP adalah Purwana Bagja alias Ipung, yang merupakan Manajer Grup Marketing Komunikasi Bank BJB.
Dalam penyidikan kasus ini, KPK telah menetapkan lima tersangka. Mereka adalah Yuddy Renaldi (YR) selaku Direktur Utama Bank BJB, serta Widi Hartoto (WH), Kepala Divisi Corporate Secretary yang juga merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Selain itu, tiga pengendali agensi periklanan juga ditetapkan sebagai tersangka, yakni Ikin Asikin Dulmanan (IAD) dari Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri, Suhendrik (S) dari BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress, serta Sophan Jaya Kusuma (SJK) dari Cipta Karya Sukses Bersama.
Baca juga : DPP KNPI Minta Pemerintah Batalkan Kenaikan PPN dan Program Tax Amnesty
Kelima tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
KPK memperkirakan bahwa nilai kerugian negara akibat tindak pidana korupsi dalam proyek pengadaan iklan di Bank BJB tersebut mencapai Rp222 miliar. * * *
Bagikan
